Minggu, 01 Juni 2014

Biografi Karl Marx


        (Foto: from tomohalloran)
Karl Marx (Johnson, 1986: 122) adalah sosiolog kenamaan German, lahir di Trier German pada tahun 1818. Seorang keluarga keturunan Yahudi, yang sempat beralih keyakinan menjadi protestan karena konstelasi politik. Marx kuliah di Universitas Bonn selama satu tahun dengan konsentrasi Hukum dan berpindah ke Universitas Berlin dan disanalah terbentuknya unsur dasar teori sosialnya, karena keseringan berbaur dengan kaum Hegelian Muda.
Setelah menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Berlin. Marx (Johnson, 1986: 123) berniat untuk ke ranah akademisi. Akan tetapi ia gagal dan memututskan untuk bergerak dalam tulis menulis pada surat kabar borjuis liberal atau menjadi opisisi terhadap sisa-sisa aristokrasi feodal kuno. Marx menjadi pemred pada surat kabar . selain itu pula dan tidak hanya bergerak di tulis menulis pada surat kabar, yang bernama Rheinishe Zeitung, ia pun terlibat dalam gerakan petani dan masyarakat miskin.
Pasca menikahi Jeny, Marx memutuskan untuk berpindah bersama pasangannya ke Paris pada tahun 1843-1845. Marx pun masuk kegiatan radikal paris dan pada masa itu memang paris menjadi pusat liberalisme dan radikalisme sosial dan intelektual yang pending di Eropa. Dan di Paris pula Marx bertemu dengan pemikir penting sosialis perancis, seperti St Simon dan Proudhon.
Pada tahun 1845 Marx diusir oleh pemerintahan paris, sebagiannya karena ada tekanan pemerintah prusia yang pernah terganggu oleh tulisan-tulisan Marx yang berbau sosialis. Negara tujuan setelah dari paris adalah Brussel dan bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosialis internasional. Brussellah menjadi negara dimana Marx mengadakan kontak dengan buruh-buruh dan para cendekiawan. Banyak kenalan barunya Marx sudah terlibat dalam League of the Just yang sudah dibubarkan, yang merupakan satu organisasi internasional yang berhaluan revolusioner.
Pada tahun 1846 Setelah dari Brussel menuju inggris bersama Engels. Disana mereka membentuk panitia urusan surat-menyurat, supaya dapat mempertahankan kontak dengan kaum sosialis prancis, jerman dan inggris. Segera Marx dan Engels diundang untuk mengikuti Communist League, suatu organisasi revolusioner yang memiliki markas yakni London dan dimaksudkan sebagai pengganti League of The Just yang lebih besar lagi. Terdebatan yang sengit antara Marx dan Weitling dalam organisasi tersebut mengenai waktu yang tepat untuk revolusi proletariat dan mengenai persiapan kaum borjuis, Marx mempunyai tugas untuk menulis suatu pernyataan yang akan menjadi program teoretis unutk organisasi itu. Hasilnya berupa manifesto komunis, yang diterbitkan pada tahun 1847, dan secara bertahun-tahun lamanya merupakan bacaan yang paling laku dari tulisan-tulisan Marx. Akan tetapi, popularitas tulisan ini digabung dengan kegagalan Marx untuk menerbitkan bukunya yang berjudul Economic And Philosophical Manuscripts, menambah gamabaran yang berat sebelah mengenai pandangan-pandangan Marx. Suatu perspektif yang seimhang akan melihat Manifesto itu sebagai apa adanya: pernyataan propaganda yang bermakdus menjadi suatu program untuk memeprsatukan dan mengilhami anggota-anggota revolusioner yang ingin menjadi calon Communist League.
 Pada tahun 1848 Marx mendapatkan undangan untuk kembali ke Paris oleh pemerintah yang baru. Pada masa ini merupakan masa-masa pergolakan, karena gerakan-gerakan revolusioner dengan cepat mendapatkan dukungan dari seluruh Eropa. Di Paris, Marx hanya tinggal sebentar dan kembali ke jerman untuk menerbitkan Neue Rhenische Zeitung. Marx melihat periode ini sebagai awal suatu titik balik sejarah yang penting yang akan menuju kepada proses puncak perubahan sosial yang mendasar yang sudah dimulai dengan adanya revolusi Perancis pada tahun 1789. Baik serangan 1789 maupun serangan 1848 terhadap dominasi aristokratis tradisional, dipelopori oleh munculnya kelas borjuis. Revolusi yang terjadi pada tahun 1848 yang diikuti oleh orang-orang kelas buruh yang lebih terorganisir, lebih sadar diri dan secara potensial lebih berpengaruh dari pada yang terjadi pada revolusi Perancis. Pandangan Marx sedikit berbeda dengan revolusioner lainnya yang mendukung suatu gabungan antara kelompok borjuis dan proletariat, sampai dominasi aristokrasi dilenyapkan, akan tetapi Marx memandang bahwa fase revolusi ini pada gilirannya akan mempersiapkan kondisi-kondisi materil dan sosial untuk kemenangan akhir kelas proletariat atas borjuis. Akan tetapi apa yang diharapkan Marx terbukti mendahului waktunya. Sementara kelompok borjuis berdebat tentang bagaimana terus maju dan beberapa kelompok proletariat menuntut suatu revolusi proletariat dengan segera walaupun kondisi-kondisi materil dan sosisal belum mencukupi. Dengan kembalinya masa-masa sebelum 1850-an, api-api revolusi sudah padam. Surat kabar Neue Rheinische Zeitung tidak terbit lagi tahun 1849 , dan Marx diusir lagi dari Jerman. Marx kembali ke Paris, akan tetapi tidak diijinkan tinggal disana, lalu Marx bertolak ke pembuangannya di London, dan disana tempat Marx tinggal mengakhiri sisa-sisa hidupnya.
Kondisis ekonomi Marx ketika tahun-tahun awal di London begitu memprihatinkan, marx mengira tinggal disana hanya sebentar, menantikan pembaruan kegiatan revolusi di daratan Eropa. Marx terus menulis, yang terkenal yaitu The Class Struggle in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte. Kedua Esai tersebut menerapkan metode materialisme historisnya Marx yang menjelaskan kondisi-kondisi sosial dan materil yang mendasar yang terdapat dibawah permukaan perjuangan-perjuangan ideologis yang dinyatakan hanya dengan kondisi-kondisi itu.
Kondisi keungan Marx semakin memprihatinkan dan berakibat pada pembiayaan keluarga yang tidak bisa tercukupi. Akan tetapi, kondisi seperti itu sedikit diringankan dengan bantuan keuangan Engels. Marx sendiri pun dapat mencari uang dengan membuat artikel-artikel mengenai peristiwa-peristiwa di Eropa yang dimuat di New York Dialy Tribune. Pada pertengahan tahun 1850-an Marx menerima warisan kecil dari keluarga istrinya yang sudah meninggal, dan sedikit banyak membantu perekonomian sementara.
Karya yang fenomenal selama tahun-tahun hidupnya di London yakni Das Kapital dan sebagai karya besarnya (Magnum Opus). Das Kapital ini Marx mengembangkan dan mensistematisasi sebagian besar ide-ide yang sudah dijelaskan sebelumnya secara singkat dalam bukunya Economic and Philosophical Manuscript, The German Ideology serta tulisan yang lainnya. Secara umum, bahwa fokus Das Kapital adalah kontradiksi internal dalam sistem kapitalis.
Marx memiliki kesulitan dalam membuat sebuah buku yang komprehensif yang memang sudah direncanakan, sebagian disebabkan karena kesehatan yang menurun, dan selain itu karena keterlibatannya dalam masalah politik serta konflik gerakan sosialis revolusioner.

Sumbangan teoretis Marx banyak diambil dari, 1) metode dialektik Hegel dan Historisme Jerman, 2) dari teori Ekonomi Politik Inggris, dan 3)dari pemikiran sosialis Prancis. 

By: Agus Mauluddin_Resume Buku Doyle Paul Johnson

0 komentar:

Posting Komentar