Karl Marx (Johnson, 1986: 122) adalah sosiolog kenamaan German, lahir di
Trier German pada tahun 1818. Seorang keluarga keturunan Yahudi, yang sempat
beralih keyakinan menjadi protestan karena konstelasi politik. Marx kuliah di
Universitas Bonn selama satu tahun dengan konsentrasi Hukum dan berpindah ke
Universitas Berlin dan disanalah terbentuknya unsur dasar teori sosialnya,
karena keseringan berbaur dengan kaum Hegelian Muda.
Setelah menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Berlin. Marx (Johnson,
1986: 123) berniat untuk ke ranah akademisi. Akan tetapi ia gagal dan
memututskan untuk bergerak dalam tulis menulis pada surat kabar borjuis liberal
atau menjadi opisisi terhadap sisa-sisa aristokrasi feodal kuno. Marx menjadi
pemred pada surat kabar . selain itu pula dan tidak hanya bergerak di tulis
menulis pada surat kabar, yang bernama Rheinishe Zeitung, ia pun terlibat dalam
gerakan petani dan masyarakat miskin.
Pasca menikahi Jeny, Marx memutuskan untuk berpindah bersama pasangannya ke
Paris pada tahun 1843-1845. Marx pun masuk kegiatan radikal paris dan pada masa
itu memang paris menjadi pusat liberalisme dan radikalisme sosial dan
intelektual yang pending di Eropa. Dan di Paris pula Marx bertemu dengan
pemikir penting sosialis perancis, seperti St Simon dan Proudhon.
Pada tahun 1845 Marx diusir oleh pemerintahan paris, sebagiannya karena ada
tekanan pemerintah prusia yang pernah terganggu oleh tulisan-tulisan Marx yang
berbau sosialis. Negara tujuan setelah dari paris adalah Brussel dan bergerak
dalam kegiatan-kegiatan sosialis internasional. Brussellah menjadi negara
dimana Marx mengadakan kontak dengan buruh-buruh dan para cendekiawan. Banyak
kenalan barunya Marx sudah terlibat dalam League of the Just yang sudah
dibubarkan, yang merupakan satu organisasi internasional yang berhaluan
revolusioner.
Pada tahun 1846 Setelah dari Brussel menuju inggris bersama Engels. Disana
mereka membentuk panitia urusan surat-menyurat, supaya dapat mempertahankan
kontak dengan kaum sosialis prancis, jerman dan inggris. Segera Marx dan Engels
diundang untuk mengikuti Communist League, suatu organisasi revolusioner
yang memiliki markas yakni London dan dimaksudkan sebagai pengganti League
of The Just yang lebih besar lagi. Terdebatan yang sengit antara Marx dan
Weitling dalam organisasi tersebut mengenai waktu yang tepat untuk revolusi
proletariat dan mengenai persiapan kaum borjuis, Marx mempunyai tugas untuk
menulis suatu pernyataan yang akan menjadi program teoretis unutk organisasi
itu. Hasilnya berupa manifesto komunis, yang diterbitkan pada tahun
1847, dan secara bertahun-tahun lamanya merupakan bacaan yang paling laku dari
tulisan-tulisan Marx. Akan tetapi, popularitas tulisan ini digabung dengan
kegagalan Marx untuk menerbitkan bukunya yang berjudul Economic And
Philosophical Manuscripts, menambah gamabaran yang berat sebelah mengenai
pandangan-pandangan Marx. Suatu perspektif yang seimhang akan melihat Manifesto
itu sebagai apa adanya: pernyataan propaganda yang bermakdus menjadi suatu
program untuk memeprsatukan dan mengilhami anggota-anggota revolusioner yang
ingin menjadi calon Communist League.
Pada tahun 1848 Marx mendapatkan
undangan untuk kembali ke Paris oleh pemerintah yang baru. Pada masa ini
merupakan masa-masa pergolakan, karena gerakan-gerakan revolusioner dengan
cepat mendapatkan dukungan dari seluruh Eropa. Di Paris, Marx hanya tinggal
sebentar dan kembali ke jerman untuk menerbitkan Neue Rhenische Zeitung. Marx
melihat periode ini sebagai awal suatu titik balik sejarah yang penting yang
akan menuju kepada proses puncak perubahan sosial yang mendasar yang sudah
dimulai dengan adanya revolusi Perancis pada tahun 1789. Baik serangan 1789
maupun serangan 1848 terhadap dominasi aristokratis tradisional, dipelopori
oleh munculnya kelas borjuis. Revolusi yang terjadi pada tahun 1848 yang
diikuti oleh orang-orang kelas buruh yang lebih terorganisir, lebih sadar diri
dan secara potensial lebih berpengaruh dari pada yang terjadi pada revolusi
Perancis. Pandangan Marx sedikit berbeda dengan revolusioner lainnya yang
mendukung suatu gabungan antara kelompok borjuis dan proletariat, sampai
dominasi aristokrasi dilenyapkan, akan tetapi Marx memandang bahwa fase
revolusi ini pada gilirannya akan mempersiapkan kondisi-kondisi materil dan
sosial untuk kemenangan akhir kelas proletariat atas borjuis. Akan tetapi apa
yang diharapkan Marx terbukti mendahului waktunya. Sementara kelompok borjuis
berdebat tentang bagaimana terus maju dan beberapa kelompok proletariat
menuntut suatu revolusi proletariat dengan segera walaupun kondisi-kondisi
materil dan sosisal belum mencukupi. Dengan kembalinya masa-masa sebelum
1850-an, api-api revolusi sudah padam. Surat kabar Neue Rheinische Zeitung tidak
terbit lagi tahun 1849 , dan Marx diusir lagi dari Jerman. Marx kembali ke
Paris, akan tetapi tidak diijinkan tinggal disana, lalu Marx bertolak ke
pembuangannya di London, dan disana tempat Marx tinggal mengakhiri sisa-sisa
hidupnya.
Kondisis ekonomi Marx ketika tahun-tahun awal di London begitu
memprihatinkan, marx mengira tinggal disana hanya sebentar, menantikan
pembaruan kegiatan revolusi di daratan Eropa. Marx terus menulis, yang terkenal
yaitu The Class Struggle in France dan The Eighteenth Brumaire of
Louis Bonaparte. Kedua Esai tersebut menerapkan metode materialisme
historisnya Marx yang menjelaskan kondisi-kondisi sosial dan materil yang
mendasar yang terdapat dibawah permukaan perjuangan-perjuangan ideologis yang
dinyatakan hanya dengan kondisi-kondisi itu.
Kondisi keungan Marx semakin memprihatinkan dan berakibat pada pembiayaan
keluarga yang tidak bisa tercukupi. Akan tetapi, kondisi seperti itu sedikit
diringankan dengan bantuan keuangan Engels. Marx sendiri pun dapat mencari uang
dengan membuat artikel-artikel mengenai peristiwa-peristiwa di Eropa yang
dimuat di New York Dialy Tribune. Pada pertengahan tahun 1850-an Marx
menerima warisan kecil dari keluarga istrinya yang sudah meninggal, dan sedikit
banyak membantu perekonomian sementara.
Karya yang fenomenal selama tahun-tahun hidupnya di London yakni Das
Kapital dan sebagai karya besarnya (Magnum Opus). Das Kapital ini Marx
mengembangkan dan mensistematisasi sebagian besar ide-ide yang sudah dijelaskan
sebelumnya secara singkat dalam bukunya Economic and Philosophical
Manuscript, The German Ideology serta tulisan yang lainnya. Secara umum,
bahwa fokus Das Kapital adalah kontradiksi internal dalam sistem
kapitalis.
Marx memiliki kesulitan dalam membuat sebuah buku yang komprehensif yang
memang sudah direncanakan, sebagian disebabkan karena kesehatan yang menurun,
dan selain itu karena keterlibatannya dalam masalah politik serta konflik
gerakan sosialis revolusioner.
Sumbangan teoretis Marx banyak diambil dari, 1) metode dialektik Hegel dan
Historisme Jerman, 2) dari teori Ekonomi Politik Inggris, dan 3)dari pemikiran
sosialis Prancis.
By: Agus Mauluddin_Resume Buku Doyle Paul Johnson
0 komentar:
Posting Komentar