POLITISASI MEDIA MASSA
Antara Teori dan Realita
(Studi Kasus Keberpihakan Media TV pada Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2014)
Foto: from kompasiana |
TEORI
Secara umum media massa adalah alat yang
digunakan dalam pencapaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi. Seperti surat kabar, radio, dan TV. Media
massa sebagai sumber informasi dalam
kehidupan modern seakan-akan menjadi suatu kebutuhan primer bagi sebagian orang
dalam kehidupan saat ini. Majalah sebagai salah satu jenis media massa yang
membawa pesan-pesan persuasif. Selain itu media massa yang paling sering orang
nikmati dalam kehidupan sehari-harinya yakni Media Televisi (TV). Bukan hanya
media yang banyak digunakan, akan tetapi media massa ini merupakan media yang
paling efektif dalam penyebaran informasi-informasi atau berita.
Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2012) adalah alat atau sarana, perantara atau penghubung. sedangkan Massa
adalah khalayak ramai, masyarakat luas. Jadi media massa adalah sarana dan saluran
resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada
masyarakat luas.
Media massa seperti yang dikemukakan oleh
Althusser dan Gramsci (lih Jones, 2010) merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan pendapat atau aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari
pihak pemerintah atau negara. Media massa tersebut sebagai wadah untuk
menyalurkan informasi yang merupakan perwujudan dari hak asasi manusia dalam
kehidaupan bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu media massa diartikan sebagai alat
atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara
pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik
dipengaruhi oleh media (Agee dalam Ardianto, 2007 : 58).
Sedangkan Media Massa menurut Burhan Bungin (2011:
85) adalah institusi yang berperan dalam mempelopori perubahan. Sedangkan
Effendy (2000), menyatakan bahwa media massa digunakan dalam komunikasi,
apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa
yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah surat kabar,
majalah, radio, televisi dan lain sebagainya yang bersifat dalam bidang
informasi, edukasi, rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan,
dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan,
artinya sebuah pesan dapat diterima oleh komunikan dengan jumlah relatif
banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif dalam
merubah sikap, perilaku dan pendapat komunikan.
KASUS
"Kita tahu TV One dan Metro TV itu punya
keberpihakan. Tapi mereka hendaknya saling menghargai dan tidak terus-terusan
'menyerang' salah satu kubu," ujar pengamat politik dari Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago
Pemilik Metro TV Surya Paloh adalah Ketua Umum
Partai Nasdem yang mendukung pasangan Jokowi-JK. Sedangkan pemilik TV One
adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang berkoalisi dengan pasangan
Prabowo-Hatta. Selain itu, CEO MNC Group (RCTI, Global TV, dan MNC TV) Hari
Tanoesudibyo juga mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Masyarakat Grassroots (kalangan bawah) sangat
mudah sekali untuk percaya terhadap informasi yang diterimanya dari media. Oleh
sebab itu, menurut pengamat Politik UIN Jakarta Pangi menyarankan tim sukses
masing-masing pasangan calon untuk mengklarifikasi secepatnya terhadap segala
macam bentuk kampanye hitam yang saling serang menyerang.
Karena mayoritas masyarakat di Indonesia
menerima informasi dari media televisi tersebut. Sehingga, apapun yang
ditampilkan akan menjadi opini publik dan membentuk persepsi masyarakat
meskipun itu kampanye hitam.
Pada Akhir, lagi dan lagi das Sollen tidak
sesuai dengan das Sein antara Teori dan Kasus tidak sesuai. Pernyataan tersebut
memang menjadi pernyataan yang sering terdengar dan memang faktanya demikian.
Media Massa khususnya Media TV berfungsi sebagai sarana penyebar informasi yang
berimplikasi mencerdaskan kehidupan bangsa. Akan tetapi pada realitanya
keberpihakan pemilik media massa tidak bisa dihindarkan dan tentunya
berimplikasi pada pembentukan opini publik yang tidak mencerdaskan dan
menyesatkan. Maka cermat dan selektiflah dalam menerima informasi-informasi
Media Massa, khusunya Media Televisi.[]
By: Agus Mauluddin
0 komentar:
Posting Komentar