Fungsionalisme (Jones, 2010: 52) secara
simplistik merupakan paham, teori yang berbicara tentang fungsi. Sosiolog
kenamaan inggris Herbert Spencer menyebutkan dalam konsep analogi organik,
dalam struktur sosial terdapat fungsi-fungsi di dalamnya seperti kerja
organisme biologi. Kerja otak tergantung kerja paru-paru, yang tergantung pada
kerja jantung dan seterusnya. Satu kesatuan organisme memiliki fungsi
masing-masing dan saling bergantung satu sama lain. Begitu pula pada realitas
sosial, struktur sosial terdiri dari berbagai sistem didalamnya atau
unsur-unsur pokok dalam masyarakat satu sama lainnya saling bergantung dan
terkait. Struktur Sosial (Bungin, 2011:43) dapat diartikan sebagai unsur-unsur
pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur pokok tersebut seperti Kelompok Sosial,
Institusi (lembaga) Sosial, Stratifikasi Sosial, Mobilitas Sosial, Kekuasaan
dan Kebudayaan.
Institusi (lembaga) sosial sebagai salah satu
unsur pokok masyarakat memiliki beberapa varian, salah satu diantaranya lembaga
sosial, politik, budaya, agama dan lain sebagainya. Ditarik satu varian untuk
lebih mempermudah pemahaman, misalnya lembaga politik, karena memang tahun 2014
ini merupakan tahun politik. Gaung politik begitu terdengar luas ke seantero
negeri. Lembaga politik mempunyai fungsi-fungsi dalam aspek politik, seperti
mengaturn pemilihan umum presiden 2014 – 2019, sosialisasi pemilu kepada
seluruh masyarakat indonesia.
Institusi pendidikan pun termasuk dalam
institusi yang begitu penting dan memiliki keterkaitan dengan institusi
politik. Pendidikan politik begitu penting karena menjadi seorang pemilih
cerdas, haruslah memiliki pendidikan politik yang mumpuni juga. Ketika
bersinergis antara institusi pendidikan dan poltiik sebagai salah satu contoh,
maka akan terjadinya fungsi-fungsi yang baik dalam sebuah institusi tersebut.
Unsur-unsur pokok dalam masyarakat menjadi
suatu yang berbeda, akan tetapi menjadi satu kesatuan yang utuh. Misalnya:
suatu yang riil dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosial, karena memang
dalam masyarakat terdapat kekuasaan dan kebudayaan, dan juga bisa berpengaruh
terhadap mobilitas sosial. Secara sederhana seperti ini, bahwa stratifikasi
sosial atau lapisan sosial akan terjadi karena ada seseorang yang berkuasa dan
dikuasai, hal tersebut menandakan adanya stratifikasi sosial. Akibat dari
lapisan sosial dan kekuasaan tadi maka akan terdapat mobilitas sosial atau
perubahan kelas tertentu.
Fungsionalisme secara esensi merupakan paham yang
berbicara tentang fungsi-fungsi. Sebuah masyarakat terdapat unsur-unsur pokok,
antara satu unsur dengan unsur yang lainnya memiliki fungsi masing-masing yang
saling mendukung, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Jika fungsi-fungsi
tersebut tetap terjaga, maka sebuah masyarakat akan seimbang.[]
By: Agus Mauluddin, Sosiologi VI A
0 komentar:
Posting Komentar