Minggu, 01 Juni 2014

FUNGSIONALISME

Fungsionalisme (Jones, 2010: 52) secara simplistik merupakan paham, teori yang berbicara tentang fungsi. Sosiolog kenamaan inggris Herbert Spencer menyebutkan dalam konsep analogi organik, dalam struktur sosial terdapat fungsi-fungsi di dalamnya seperti kerja organisme biologi. Kerja otak tergantung kerja paru-paru, yang tergantung pada kerja jantung dan seterusnya. Satu kesatuan organisme memiliki fungsi masing-masing dan saling bergantung satu sama lain. Begitu pula pada realitas sosial, struktur sosial terdiri dari berbagai sistem didalamnya atau unsur-unsur pokok dalam masyarakat satu sama lainnya saling bergantung dan terkait. Struktur Sosial (Bungin, 2011:43) dapat diartikan sebagai unsur-unsur pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur pokok tersebut seperti Kelompok Sosial, Institusi (lembaga) Sosial, Stratifikasi Sosial, Mobilitas Sosial, Kekuasaan dan Kebudayaan.
Institusi (lembaga) sosial sebagai salah satu unsur pokok masyarakat memiliki beberapa varian, salah satu diantaranya lembaga sosial, politik, budaya, agama dan lain sebagainya. Ditarik satu varian untuk lebih mempermudah pemahaman, misalnya lembaga politik, karena memang tahun 2014 ini merupakan tahun politik. Gaung politik begitu terdengar luas ke seantero negeri. Lembaga politik mempunyai fungsi-fungsi dalam aspek politik, seperti mengaturn pemilihan umum presiden 2014 – 2019, sosialisasi pemilu kepada seluruh masyarakat indonesia.
Institusi pendidikan pun termasuk dalam institusi yang begitu penting dan memiliki keterkaitan dengan institusi politik. Pendidikan politik begitu penting karena menjadi seorang pemilih cerdas, haruslah memiliki pendidikan politik yang mumpuni juga. Ketika bersinergis antara institusi pendidikan dan poltiik sebagai salah satu contoh, maka akan terjadinya fungsi-fungsi yang baik dalam sebuah institusi tersebut.
Unsur-unsur pokok dalam masyarakat menjadi suatu yang berbeda, akan tetapi menjadi satu kesatuan yang utuh. Misalnya: suatu yang riil dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosial, karena memang dalam masyarakat terdapat kekuasaan dan kebudayaan, dan juga bisa berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Secara sederhana seperti ini, bahwa stratifikasi sosial atau lapisan sosial akan terjadi karena ada seseorang yang berkuasa dan dikuasai, hal tersebut menandakan adanya stratifikasi sosial. Akibat dari lapisan sosial dan kekuasaan tadi maka akan terdapat mobilitas sosial atau perubahan kelas tertentu.

Fungsionalisme secara esensi merupakan paham yang berbicara tentang fungsi-fungsi. Sebuah masyarakat terdapat unsur-unsur pokok, antara satu unsur dengan unsur yang lainnya memiliki fungsi masing-masing yang saling mendukung, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Jika fungsi-fungsi tersebut tetap terjaga, maka sebuah masyarakat akan seimbang.[]


By: Agus Mauluddin, Sosiologi VI A

0 komentar:

Posting Komentar