Sabtu, 12 April 2014

PEDAGOGIK



Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia kan tumbuh “memaki orang”

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia kan tumbuh “sifat perkelahian”

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia kan tumbuh “gelisah”

Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia kan tumbuh menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia kan tumbuh rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia kan tumbuh dengan selalu merasa bersalah



Jika anak dibesarkan dengan “pola hidup konsumtif”, ia kan tumbuh konsumtif



Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia kan tumbuh percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia kan tumbuh bijak

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia kan tumbuh menghargai orang

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia kan tumbuh mencinta

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia kan tumbuh “menenangi diri”

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia kan tumbuh mengenali tujuan

Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia kan tumbuh  kedermawaan

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia kan tumbuh menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia kan tumbuh dengan menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia kan menemukan cinta dalam kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia kan tumbuh damai dengan pikiran


Jika anak dibesarkan dengan “ pola hidup produktif”, ia kan tumbuh produktif

By:  Agus Mauluddin_Pedagogik Secara Umum

0 komentar:

Posting Komentar