Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia kan
tumbuh “memaki orang”
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia kan
tumbuh “sifat perkelahian”
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia kan
tumbuh “gelisah”
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia kan tumbuh
menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia kan
tumbuh rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia kan
tumbuh dengan selalu merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan “pola hidup konsumtif”, ia kan tumbuh konsumtif
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia kan tumbuh
percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia kan
tumbuh bijak
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia kan tumbuh menghargai
orang
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia kan
tumbuh mencinta
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia kan tumbuh
“menenangi diri”
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia kan
tumbuh mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia kan
tumbuh kedermawaan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan
keterbukaan, ia kan tumbuh menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia kan
tumbuh dengan menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia kan menemukan
cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia kan
tumbuh damai dengan pikiran
Jika anak dibesarkan
dengan “ pola hidup produktif”, ia kan tumbuh produktif
By: Agus Mauluddin_Pedagogik Secara Umum
0 komentar:
Posting Komentar