Rabu, 28 Maret 2012

KARL MARX

KARL MARX
(Interpretasi lain tentang Marx)

Karl Marx adalah seorang filsuf, pakar Ekonomi Politik dan Teori Kemasyarakatan (lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – meninggal di London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun). Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, tapi yang paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas.

Pada Masa Marx terjadinya kelas-kelas sosial, stratifikasi sosial atau pembeda-bedaan kelas sosial. Kaum Menengah keatas atau disebut kaum borjuis, kaum menengah ke bawah atau disebut kaum proletar.

Dalam bukunya Das Kapital yang isinya membicarakan aspek ekonomi, dimana Marx sangat menentang Kapitalis. Apa itu kapitalis? Secara arti sederhana kapitalis itu "dimana buruh harus mempertuhankan majikannya". Kaum Kapital adalah kaum pemegang modal. Secara teoretis bahwa disana mengenal istilah hukum rimba. Dimana yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang kuat yang bisa bertahan hidup. Kaum borjuis semena-mena menindas kaum proletar.

Marx sangat membela orang-orang proletar, dia tidak ingin kaum-kaum borjuis selalu menindas orang-orang proletar. Yang sering orang menyebut Marx sebagia Sosialis atau komunis.

Kebencian Marx terhadap kaum Kapitalis, sehingga dia berkeinginan “Segala kekuatan yang menindas kekuatan lain dibawahnya harus dihapuskan”. Dari pernyataan Marx itu yang fundamental di tafsirkan oleh Agamawan, ilmuwan sebagai suatu yang dikatakan komunis, atheis dan dalam konsep islam disebut kafir. Kenapa? Karena banyak Agamawan, ilmuwan berpikir bahwa “TUHAN” adalah kekuatan yang agung dan diatas kekuatan lainnya. Jelas, disana Marx tidak meyakini akan kekuatan Tuhan itu diatas kekuatan lainnya.

Bung Hatta berpesan : “Jangan jadikan teori Karl Marx sebagai doktrin, melainkan jadikanlah itu sebagai cara berpikir kritis tentang bagaimana negara-negara luar dalam berekonomi. Jika ada yang menanyakan apa hubungannya Bung Hatta dengan Karl Marx? Jelas ada, karena Bung Hatta adalah bapak Koperasi Indonesia, yang pastinya ada hubungan dengan ekonomi. Juga Marx itu sendiri dalam beberapa karyanya menjelaskan tentang eknomi, seperti dalam bukunya Das Kapital.

Penulis mengkritisi tentang Karl Marx bahwa kita bisa mengambil sisi positifnya dari tokoh Marx. Misalnya Pro terhadap orang-orang yang tingkat ekonominya menengah kebawah. Secara tidak langsung Marx mengajarkan kepada kita tentang hal itu. Tapi di sisi lain dari perspektif Agama, khususnya Islam yang kita adalah umat beragama. Dalam pandangan Marx yang tidak meyakini akan adanya kekuatan diatas kekuatanlain tidak boleh kita adopsi. Jadikanlah segala hal yang positif  menjadi sebuah ilmu. 


Penulis: Agus mauluddin [copyright]

0 komentar:

Posting Komentar