Sabtu, 31 Maret 2012

SOSIOLOGI


SOSIOLOGI
a.    Pengertian
                 Sosiologi berasal dari dua kata latin yaitu socius yang berarti kawan, teman, masyarakat sedangkan logos adalah ilmu. Jadi secara harfiah sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat. Berdasar pada yang dikatakan oleh Bapak Sosiologi Barat Auguste Comte dalam bukunya “Course of De Philosophie Positive”. Ada pendapat lain tentang sosiologi secara etimologi yaitu beerasal dari kata yang sama socius yang berarti kawan,teman dan logos berarti ilmu pengetahuan, akan tetapi ada perbedaan dalam mengharfiahkannya, bahwa sosiologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan “socius” dengan “socius” atau hubungan antara teman dengan teman. Sebenarnya menurut penulis bahwa antara kedua pengertian yang berbeda tersebut mempunyai esensi yang sama bahwa sosiologi mempelajari Masyarakat dan hubungan-hubungan yang melikupinya. Jika kita cermati secara seksama pernyataan yang kedua tentang sosiologi mempelajari hubungan antar socius dengan socius disitu mulai memdekati pada pengertian masyarakat itu sendiri yang dimana di dalam masyarakat itu adanya hubungan yang sering disebut interaksi. Sudah jelas dan ditegaskan kembali bahwa sosiologi Ilmu yang mempelajari Masyarakat dan hubungan-hubungan yang melikupinya.
b.    Sejarah
Sosiologi adalah “Ilmu Masyarakat” yang merupakan pengetahuan tentang masyarakat yang dipelajari secara ilmiah. Untuk menganalisa berbagai peristiwa sisial secara ilmiah, adalah sifat dari sosiologi.
Istilah sosiologi diungkapkan pertama kalinya hampir 150 tahun yang lalu oleh Auguste Comte (1798-1857). Seorang Filosof kebangsaan Prancis comte menguraikan beberapa pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat dalam bukunya yang pernah penulis sebutkan diatas yaitu Course of De Philosophie Positive yang ditulis pada tahun 1830-1842. Bagi comte, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang didasarkan dan di bentuk berdasarkan observasi dan tidak secara spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat atau dalam artian memandang masyarakat secara objektip.
Pemikiran tentang masyarakat sudah ada sejak zaman kuno, misalnya plato sudah memikirkan tentang Negara, sebagai organisasi kehidupan bersama manusia dalam suatu sistem. Dalam karyanya “Republic” ia menciptakan bagaimana Negara bisa diatur dengan sebaik baiknya, sehingga tercapainya kesejahteraan dan jaminan dalam arti seluas-luasnya. Pengetahuan tentang masyarakat pada zaman itu banyak bersifat khayalan, spekulatif dan tanpa dukungan penyelidikan yang seksama.
Berbicara tentang masyarakat sebenarnya telah dikemukakan oleh Ibnu Khaldun (1332-1406) lima abad sebelum Auguste Comte. Menurut Ibnu Khaldun dalam bukunya “Muqadimah” jilid pertama dari kitab “Al Ibar” atau “Sejarah Alam Semesta” hasil yang karyanya besar tahun 779 H atau 1377 M.
Herbert Spencer (1829-1903) Filosof inggris mengembangkan sistematka penelitian masyarakat dalam bukunya “Principles of Sociology” yang sebelumnya berjudul “The Study of  Sociology” (1873), maka istihah sosiologi menjadi popular. Sosiologi berkembang dengan pesat dalam abad XX di benua Eropa dan Amerika dan menyebar ke berbagai benua dan Negara-negara lain termasuk Indonesia.
Sejak awal masehi hingga abad ke-19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya mebangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.

Sejarah Secara Kronologis
            Pada Zaman Keemasan Filsafat Yunani >>>  Plato (429-347 SM) berhasil menemukan teori organis tentang masyarakat yang mencakup kehidupan sosial dan ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi dalam masyarakat saling bergantung secara fungsional. Kalau ada suatu institusi yang tidak jalan maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat akan terganggu.
Aristoteles (384-322 SM) menganggap bahwa masyarakat adalah organisme hidup dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik).
Pada masa ini kaum agamawan yang paling berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai oleh keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.
Pada Zaman Renaissance (1200-1600 M)>>> Machiaveli adalah orang yang pertama memisahkan antara politik dan moral sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis terahadap masyarakat. Masa ini pengaruh kaum agamawan mulai memperoleh tantangan.
Pada Abad Pencerahan (Abad ke-16 & 17)>>>  Thomas Hobbes (1588-1679) diilhami aleh hukum alam, fisika dan matematika. Pada masa ini pengaruh agama mulai ditinggalkan dan digantikan oleh pandangan-pandangan yang bersifat hukum sebagai kodarat keduniawiannya. Pada masa ini adanya yang disebut kontrak sosial yaitu dimana terdapat kesepakatan-kesepakatan yang mengatur antar kelompok. Terjadinya kontrak sosial pada masa iti disebabkan adanya interaksi yang chaos karena saling mencurigai  dan saling bersaing untuk memperebutkan sumberdaya alam dan manusia yang ada.
Pada Abad ke-18>>> John Lock (1632-1704) yang dianggap sebaagai bapak HAM (Hak Asasi Manusia). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak-hak dasar yang sangat pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh Negara (Seperti hak hidup, hak berpikir dan berbicara, berserikat dan lain-lain).
JJ,Rosseau (1712-1778 M) yang masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes. Dia berpandangan bahwa kontrak antara pemerintah (Negara) dengan yang diperintah (Rakyat) menyebabkan munculnya suatu kolektifitas yang mempunyai keinginan-keinginan tersendiri yang kenudian menjadi keinginan umum. Keinginan umum inilah yang harusnya menjadi dasar pemyusunan kontrak sosial antara Negara dengan rakyat.
Pada Abad ke-19>>> Mulai berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853 M) memperkenalkan istilah sosiologi, sebagai usaha untuk menjawab adanya perkembangan interaksi sosial dalam masa industrialisasi. Dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan metode-metode ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).
Pada Abad ke-20>>> Sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:
a.       Mempunyai objek khusus yaitu interaksi antar manusia
b.      Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi
c.   Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk mengembangkan sosiologi
d.   Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan pembangunan karena tidak mendasarkan dan memperhatikan masukan dari sosiologi.

c.    Ruang Lingkup
                Sebenarnya kalau ditanya apa ruang lingkup sosiolog? Tentunya harus memahami apa itu pengertian ruang lingkup? Ruang lingkup adalah cakupan atau dalam ruang lingkup sosiologi adalah apa yang diteliti atau dipelajari sosiologi. Ada beberapa pandangan tentang ruang lingkup sosiologi, yaitu diantaranya bahwa ruanglingkup sosiologi diantaranya Madzhab-madzhab dalam sosiologi seperti Madzhab Geografi dan lingkungan, Madzhab Organis dan evolusioner, Madzhab Formal, Madzhab Psikologi, Madzhab Ekonomi, Madzhab Hukum. Madzhab-madzhab itu termasuknya Sosiologi Modern. Karena pandangan yang pertama yang menyatakan ruang lingkup sosiologi adalah Sosiologi Modern yaitu madzhab-madzhab tadi.
   Pandangan lain tentang ruang lingkup sosiologi yaitu bahwa ruang lingkup sosiologi atau apa yang diteliti atau dipelajari sosiologi adalah kaitananya dengan struktur sosial, pola prilaku kelompok manusia, situasi sosial.
   Penulis perpandangan sebenarnya antara pandangan pertama dan kedua mempunyai esensi yang sama, walaupun dalam penyampaiannya berbeda. Ruang lingkup Sosiologi yaitu diantaranya struktur sosial, pola prilaku kelompok, situasi sosial dll. Pada pandangan pertama pun secara esensi dalam madzhab Geografi dan lingkungan bahwa adanya pola prilaku sosial, begitu juga dengan madzhab lainnya sama-sama saja.

d.      Objek Kajian
Jika ditanya apa Objek Kajian atau apa yang di kaji di Sosiologi itu? Jelas bahwa objek kajiannya adalah MASYARAKAT yang didalamnya ada interaksi, struktur, pola prilakul, dinamika dll. Tambahannya karena kalau merujuk pada pengertian Sosiologi juga bahwa sosiologi itu Ilmu yang mempelajari masyarakat. Jadi sangat jelas bahwa Objek Kajian Sosiologi adalah Masyarakat yang didalamnya seperti yang sudah diatas diutarakan yaitu adanya interaksi, struktur, pola prilakul, dinamika dll.


Penulis: Agus mauluddin [copyright]

0 komentar:

Posting Komentar