Prince :
Itulah kata-kata yang dahulu (jika kamu masih ingat)
kamu katakan, saat
menenangkan perasaanku yang kalut
karena bimbang
diharuskan memilih pilihan yang dilematis
“mencintai seseorang
yang dimiliki orang lain”,
yang sebenarnya kamu
pun mencintaiku bukan dia.
Kebimbanganku itu
dikarenakan kamu belum
mengambil keputusan
yang memenangkanku
dengan meninggalkan dia
(laki-laki pilihan orang tuamu)
dan memilihku
(laki-laki pilihanmu sendiri).
Cahaya :
“Aku yang salah, kenapa aku bisa mengenal mu.
Jika aku tak pernah mengenal
mu,
mungkin rasa (sayang)
ini tidak akan pernah ada”.
Terimakasih karena kamu
sudah mengijinkanku untuk sayang kamu.
………………………………………
Prince :
Setulusnya aku pun merasakan hal yang sama,
ku sangat bersyukur bisa
mengenal seseorang sepertimu
(baik, pintar, low profile, dan cantik itu ada di kamu)
telah mengijinkan ku untuk menyayangimu jua.
(baik, pintar, low profile, dan cantik itu ada di kamu)
telah mengijinkan ku untuk menyayangimu jua.
Terimakasih…
Tapi mungkin ada
benarnya perkataanmu, (“Aku yang salah,
kenapa aku bisa
mengenal mu. Jika aku tak pernah mengenal mu,
mungkin rasa (sayang)
ini tidak akan pernah ada”).
Dan mungkin sekaranglah
saatnya aku pun merelakan mu pergi
Dan dihatiku yang
paling dalam, ku selalu mendoakanmu
semoga kamu dapat
menemukan seseorang yang
mampu menyayangimu dan
selalu menjagamu
Dan selalu diberikan
yang terbaik.
……………………………………………………..
Prince :
Seperti sebuah syair lagu RAN, yang mampu
mengetahui
isi hatiku saat ini:
“Hey apa kabar mu jauh
disana, tiba-tiba teringat cerita
yang pernah kita upayakan”
“Ku pikir aku berhasil
melupakanmu,
berani-beraninya kenangan itu datang tersenyum,
meskipun jalan kita tak bertemu tetapi indah
bagiku
semoga juga bagimu”
“Kau tahu aku
merelakanmu”
“Aku Cuma rindu, aku
Cuma rindu”
“Tak kan mencoba tuk
merebutmu, aku Cuma rindu”
“itu saja”
ITU SAJA akhir cerita pada kisah 1, nantikan
kisah-kisah lainnya di Novel Love Story dan dapat diakses
di: http://agusmauluddin165.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar