Petani Gagal Panen (di Dusun Sindanghayu, Desa Danasari,
Cisaga-Ciamis) menyebabkan Pengangguran Musiman
Kondisi masyarakat di
Dusun Sindanghayu, Desa Danasari Ciamis dikejutkan dengan maraknya para petani
yang menjerit karena gagal panen. Para
petani harus menyadari bahwa apa yang ditanamnya tidak dapat dituai. Faktor
cuaca? Atau maraknya hama? yang utama dan kita sadari bersama bahwa pada musim
di tahun ini cuaca begitu ekstrim, kerap sekali terjadi hujan dengan intensitas
yang cukup tinggi. Dan yang intinya fenomena tersebut menyebabkan masyarakat di
Dusun Sindanghayu menganggur secara musiman, karena tidak mampunyai kegiatan
rutin lagi (bertani).
Jika melihat secara
teori, bahwa pengangguran musiman (seasonal
unemployment) di Dusun Sindanghayu merupakan sebuah kondisi dimana masyarakat
sindanghayu tidak melakukan kegiatan (memiliki waktu luang) yang berbuah profit
atau pula kegiatan tersebut memiliki profit yang lebih sedikit dari pada
biasanya. Misalnya, seorang petani di Dusun Sindanghayu yang akan memiliki
waktu luang karena gagal panen pada musim yang harusnya panen, atau kasus lain
seperti seorang pedagang/pemborong buah-buahan di Dusun Sindanghayu akan
memiliki kegiatan yang lebih sedikit (itu pun jika memiliki) dibandingkan
dengan musim buah-buahan tiba; dan juga seorang buruh bangunan di Dusun
Sindanghayu, akan memiliki kegiatan yang lebih sedikit jika tidak ada panggilan
job. Senada dengan apa yang dikatakan
pemerhati Sosial, Sukirno (2011: 69) Pengangguran musiman diartikan sebagai
pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada musim di mana
kegiatan pertanian atau kegiatan produksi lainnya lebih sedikit dibandingkan
dengan waktu lainnya.
Hasil dari sebuah
pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis selama kurang lebih 3 bulan (intensif)
dan kebetulan pula penulis adalah warga asli dusun Sindanghayu, lahir di dusun
Sindanghayu, menemukan bahwa orang yang menganggur secara musiman memiliki
waktu luang. Waktu luang tersebut cenderung digunakan untuk hal-hal yang kurang
produktif, lebih digunakan untuk kegiatan yang bersifat konsumtif. Hal ini
merupakan faktor penyebab seseorang menganggur secara musiman.
Pengangguran musiman
ini merupakan sebuah patologi sosial (masalah sosial), karena memiliki
implikasi bagi masyarakat juga pribadinya, seperti misalnya seseorang yang
menganggur secara musiman memiliki waktu luang yang digunakan untuk balapan,
membuat resah masyarakat dengan bisingnya knalpot kendaraan bermotor yang dimilikinya, memancing (tidak produktif di
keluarga), hingga ada yang hanya hangout atau
“nongkrong” saja dan ada pula yang menghabiskan uang untuk membeli berbungkus-bungkus rokok. Kepala Dusun
Sindanghayu pun angkat bicara perihal permasalahan yang terjadi di dusun yang
dipimpinnya, Dianto (sapaan akrabnya) menyebutkan bahwa pengangguran musiman
ini harus benar-benar dicarikan solusi. Tentu solusi yang ingin dicapai pun
harus terdaptnya keterlibatan berbagai elemen, seperti pihak dusun, pemerintah
desa, dan yang utama adalah masyarakatnya sendiri.
Pemerintah Desa Danasari
secara implisit memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan pengangguran
musiman. Pemerintah Desa beserta Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
mengintruksikan Poktan (Kelompok Tani) dengan menggaet BP3K (Balai Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) dan para pakar dalam bidang pertanian,
perikanan dan kehutanan untuk mengadakan penyuluhan kepada masyarakat secara
keselurah. Penyuluhan ini dimaksudkan agar seseorang yang menganggur secara
musiman dapat beralih kesektor lain dengan dibekali soft skill lewat penyuluhan tersebut. Misalnya, seorang yang
menganggur secara musiman (petani yang gagal panen) tidak akan memiliki
kegiatan produktif , maka disana petani tersebut harus memiliki pekerjaan lain
seperti bercocok tanam yang disesuaikan dengan cuaca yang terjadi atau (seorang
pemborong rambutan) tidak akan memiliki pekerjaan ketika bukan musim rambutan,
maka disana pemborong rambutan tersebut harus beralih ke sektor lain seperti
bercocok tanam dengan menanam berbagai macam sayuran. Tentu disana orang
tersebut akan mampu beralih (dari pemborong menjadi bercock tanam) karena sudah
memiliki skill bertani dari
penyuluhan tersebut.[]
0 komentar:
Posting Komentar